Selasa, 02 Juni 2009

Cara beternak yang kejam pada sapi dan unggas

Pada saat ini setiap manusia berhak mengeluarkan aspirasi atau melakukan segala sesuatu yang dia inginkan. Bahkan hak ini dilindungi oleh undang-undang, bahasa ngetrendnya HAM. Akan tetapi adakah perlindungan untuk ternak?



Praktik peternakan yang kejam pada unggas

  • Setiap tahun, ratusan juta anak ayam petelur jantan dibunuh dengan cara digiling hidup-hidup untuk dijadikan tepung dengan kualitas protein tinggi.
  • Ayam dijadikan sebuah obyek untuk taruhan sabung ayam, ayam dipaksa bertarung sampai ada yang mati.
  • Lebih jauh lagi, di tempat penjagalan, leher-leher ayam disembelih, dan mereka dicelupkan dalam air panas untuk menghilangkan bulu-bulu mereka, sementara banyak dari mereka yang masih hidup.
  • Karena ketakutan manusia terhadap flu burung ratusan juta ternak unggas dibantai habis-habisan, padahal tidak semuanya terkena Virus.
  • Praktik peternakan yang kejam lainnya yang sering dilakukan oleh peternakan unggas adalah dengan tidak memberi mereka makan selama 14 hari untuk mengejutkan tubuh unggas tersebut agar bertelur lebih banyak untuk konsumsi manusia.

Praktik peternakan yang kejam pada ternak sapi

  • Ternak sapi yang dipelihara di pabrik peternakan dikandangkan pada kandang yang sangat sempit, terkurung, kotor dan bau, sehingga sapi akan berjejal-jejalan dengan sapi yang lain. Lebih parah lagi sapi tidak memperoleh udara bersih untuk bernafas karena kandang tersebut tidak memiliki sistem pertukaran udara yang baik. Bahkan ternak tersebut tidak dapat merasakan hangatnya sinar matahari sampai pada hari dimana mereka di angkut kedalam truk untuk selanjutnya dibawa kerumah pemotongan.
  • Pada ternak sapi perah, sapi diperah sebanyak-banyaknya. Mereka dipaksa untuk menghasilkan susu sepuluh kali lebih banyak dari yang biasanya. Perlakuan-perlakuan ini ikut menambah peradangan yang sangat menyakitkan bagi 50 persen dari sapi-sapi perah yang ada.
  • Lebih kejam lagi sebelum di potong tubuh sapi potong dimasuki air sebanyak- banyaknya dengan selang lalu sapi disembelih agar mendapatkan daging yang lebih berat (daging glonggongan)

Mungkin manusia tersebut lupa bahwa ternak juga memiliki rasa sakit.

0 komentar:

Based on original Visionary template by Justin Tadlock
Visionary Reloaded theme by Blogger Templates

Visionary WordPress Theme by Justin Tadlock Powered by Blogger, state-of-the-art semantic personal publishing platform